Teks Berjalan

Selamat Datang di Shafira Blog's

Sabtu, 16 Agustus 2014

Mengobati Hati untuk Nikmatnya Keimanan


Maaf baru ngePos lagi hahah
          
Manusia itu berbeda-beda bukan? Ya, tak ada yang sama. Sobat tau kan dalam diri kita itu ada yang namanya hawa nafsu? Nah, setiap dalam diri setiap manusia pasti memiliki yang namanya hawa nafsu. Cara penguasaannya juga berbeda-beda. Ada yang hawa nafsunya lebih menguasai dirinya hingga selalu berbuat hal-hal yang dilarang oleh Allah, ada juga yang hati nuraninya lebih mendominasi hingga ia menjadi hambat yang selalu taat pada Allah.
            Jika kita fikir-fikir kembali, sejatinya Iman, Islam dan Ketaatan kepada Allah adalah sebuah kenikmatan yang memang tiada bandingannya. Sesuai dengan hadist ini “Akan merasakan nikmatnya iman, orang yang ridha Allah sebagai Tuhannya, Islam sebagai Agamanya, dan Nabi Muhammad SAW sebagai Rosulnya” (H.R Muslim)
            Mengertikan maksud hadist diatas? Bahwa kita akan merasakan nikmatnya keimanan bila yang pertama, kita ridha bahwa Allah adalah Tuhan kita, dengan cara meyakini bahwa Allah itu ada dan kita diciptakan hanya untuk menyembah kepadaNya dengan beribadah. Yang kedua, islam sebagai agama kita, dengan cara hidup dalam syari’at islam. Yang ketiga, Nabi Muhammad sebagai rosul, dengan cara mengikuti sunah rosul dan selalu mendo’akan rosul dengan bersholawat.
            Yang menjadi pertanyaan saya adalah mengapa justru banyak orang termasuk kita merasa sedikit sulit ketika ingin beristiqomah dalam ketaatan? Lalu dimanakah nikmat iman itu? Jawabannya umpama orang yang sedang sakit. Kalo kita sakit pastikan makanan apapun yang kita makan gabakalan enak, pasti pahit. Sama halnya kaya hati. Terus gimana sih cara ngobatin hati?
            Menurut buku yang saya baca, Imam Abdul Qoyim dalam karyanya menjelaskan 3 teori untuk mengobati sesuatu yang sakit. Yang pertama, menjaga kekuatan mental. Dengan apa? Ya dengan diasupi ilmu yang bermanfaat, melakukan berbagai ketaatan. Hatinya harus dipaksa untuk mendengarkan nasihat-nasihat dan ilmu yang bersumber dari Al-qur’an pastinya. Fisiknya juga harus dipaksa dengan melakukan sholat, puasa dll. Mengapa semua itu harus dilakukan? Karna sejatinya ilmu dan amal adalah nutrisi bagi hati manusia.
            Yang kedua, menghindari segala yang bisa memperparah penyakit dalam hatinya. Seperti perbuatan maksiat dan dosa. Karena maksiat dan dosa itu sumber dari penyakit hati. Yang ketiga, adalah dengan banyak bertaubat, istighfar, berdzikir, memohon ampun kepada Allah. Karena dengan melakukan itu berarti ia menghilangkan penyakit hati berupa dosa yang ada dalam dirinya.

            Nah begitulah ulasan singkat mengenai cara agar kita dapat merasakan betapa nikmatnya keimanan itu. Silahkan dicoba untuk menambah ketaatan kita pada Allah SWT.. Laahaula***