Maaf baru ngePos lagi hahah
Manusia itu berbeda-beda bukan?
Ya, tak ada yang sama. Sobat tau kan dalam diri kita itu ada yang namanya hawa
nafsu? Nah, setiap dalam diri setiap manusia pasti memiliki yang namanya hawa
nafsu. Cara penguasaannya juga berbeda-beda. Ada yang hawa nafsunya lebih
menguasai dirinya hingga selalu berbuat hal-hal yang dilarang oleh Allah, ada
juga yang hati nuraninya lebih mendominasi hingga ia menjadi hambat yang selalu
taat pada Allah.
Jika
kita fikir-fikir kembali, sejatinya Iman, Islam dan Ketaatan kepada Allah
adalah sebuah kenikmatan yang memang tiada bandingannya. Sesuai dengan hadist
ini “Akan merasakan nikmatnya iman, orang yang ridha Allah sebagai Tuhannya,
Islam sebagai Agamanya, dan Nabi Muhammad SAW sebagai Rosulnya” (H.R Muslim)
Mengertikan
maksud hadist diatas? Bahwa kita akan merasakan nikmatnya keimanan bila yang
pertama, kita ridha bahwa Allah adalah Tuhan kita, dengan cara meyakini bahwa
Allah itu ada dan kita diciptakan hanya untuk menyembah kepadaNya dengan
beribadah. Yang kedua, islam sebagai agama kita, dengan cara hidup dalam
syari’at islam. Yang ketiga, Nabi Muhammad sebagai rosul, dengan cara mengikuti
sunah rosul dan selalu mendo’akan rosul dengan bersholawat.
Yang
menjadi pertanyaan saya adalah mengapa justru banyak orang termasuk kita merasa
sedikit sulit ketika ingin beristiqomah dalam ketaatan? Lalu dimanakah nikmat
iman itu? Jawabannya umpama orang yang sedang sakit. Kalo kita sakit pastikan
makanan apapun yang kita makan gabakalan enak, pasti pahit. Sama halnya kaya
hati. Terus gimana sih cara ngobatin hati?
Menurut
buku yang saya baca, Imam Abdul Qoyim dalam karyanya menjelaskan 3 teori untuk
mengobati sesuatu yang sakit. Yang pertama, menjaga kekuatan mental. Dengan
apa? Ya dengan diasupi ilmu yang bermanfaat, melakukan berbagai ketaatan.
Hatinya harus dipaksa untuk mendengarkan nasihat-nasihat dan ilmu yang
bersumber dari Al-qur’an pastinya. Fisiknya juga harus dipaksa dengan melakukan
sholat, puasa dll. Mengapa semua itu harus dilakukan? Karna sejatinya ilmu dan
amal adalah nutrisi bagi hati manusia.
Yang
kedua, menghindari segala yang bisa memperparah penyakit dalam hatinya. Seperti
perbuatan maksiat dan dosa. Karena maksiat dan dosa itu sumber dari penyakit
hati. Yang ketiga, adalah dengan banyak bertaubat, istighfar, berdzikir,
memohon ampun kepada Allah. Karena dengan melakukan itu berarti ia
menghilangkan penyakit hati berupa dosa yang ada dalam dirinya.
Nah
begitulah ulasan singkat mengenai cara agar kita dapat merasakan betapa
nikmatnya keimanan itu. Silahkan dicoba untuk menambah ketaatan kita pada Allah
SWT.. Laahaula***